Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep Dasar Keunggulan Kompetitif


Sistem informasi strategis dapat dimanfaatkan membantu perusahaan agar dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang dalam menghadapi tekanan kompetitif yang membentuk struktur persaingan dalam perusahaan.



Gambar yang menunjukkan kerangka kerja konseptual strategi kompetitif. 


Dalam gambar diilustrasikan pula bahwa bisnis dapat mengatasi berbagai ancaman tekanan kompetitif yang dihadapi perusahaan dengan mengimplementasikan strategi :

Strategi Kepemimpinan dalam biaya. 

Menjadi produsen produk dan jasa yang berbiaya rendah dalam industri. Selain itu perlu ditemukan berbagai cara untuk membantu para pemasok atau pelanggan mengurangi biaya mereka atau meningkatkan biaya pesaingnya.

Strategi Diferensiasi.

Mengembangkan berbagai cara untuk melakukan diferensiasi produk dan jasa perusahaan dari para pesaingnya atau mengurangi keunggulan diferensiasi para pesainnya. Hal ini dapat memungkinkan perusahaan dapat berfokus pada produk atau jasa agar mendapatkan keunggulan dalam segmen tertentu dari suatu pasar.

Strategi Inovasi. 

Menemukan berbagai cara baru untuk melakukan bisnis hal ini dapat melibatkan pengembangan berbagai produk dan jasa yang uni, atau masuk ke dalam pasar atau ceruk pasar yang unik. Hal ini juga dapat melibatkan pelaksanaan perubahan yang radikal atas proses bisnis dalam memproduksi atau mendistribusikan produk dan jasa yang begitu berbeda dari cara bisnis yang dilakukan, hingga dapat mengubah struktur dasar industri.

Strategi Pertumbuhan. 

Secara signifikan memperluas kemampuan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa, memperluas ke pasar global, melakukan diversifikasi produk dan jasa baru, atau berintegrasi dengan produk dan jasa yang berhubungan.

Strategi Persekutuan. 

Membuat hubungan dan persekutuan bisnis baru dengan para pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaanperusahaan lainnya. Hubungan ini meliputi merger, akuisisi, joint venture, membentuk perusahaan virtual, atau kesepakatan pemasaran, manufaktur, atau distribusi antara suatu bisnis dengan mitra dagangnya.

Dalam model klasik Michael Porter mengenai strategi kompetitif, bisnis apapun yang ingin mempertahankan hidup dan berhasil haruslah mengembangkan serta mengimplementasikan berbagai strategi untuk secara efektif mengatasi : 

Ancaman Pemain Baru (Threat of New Entrants) 

Beberapa Contoh:
  • Loyalitas terhadap merek tertentu
  • Insentif yang diberikan untuk penggunaan produk tertentu
  • Biaya yang tinggi
  • Sumber daya yang tidak memadai
  • Aturan dari pemerintah
  • Perlindungan dari sisi hukum misalnya patent, copyright, dll
  • Akses ke distribusi
  • Keunggulan dari sisi cost

Ancaman Pengganti (Threat of substitutes) 

  • Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Ancaman Pengganti:
  • Kecenderungan untuk membeli produk pengganti oleh seorang pembeli
  • Harga produk pengganti yang relatif lebih murah
  • Perbedaan tingkat produk yang tidak seberapa
  • Trend
  • Perubahan teknologi dan inovasi produk

Daya Tawar Pelanggan (Bargaining power of buyers) 

Beberapa contoh yang dapat mempengaruhi daya tawar pelanggan:
  • Pelanggan yang sedikit
  • Pembelian dalam jumlah besar
  • Mudah untuk berpindah kelain kompetitor produk
  • Konsumen yang sensitif terhadap harga

Daya Tawar Pemasok (Bargaining power of suppliers)

Faktor yang dapat meningkatkan daya tawar pemasok:
  • Hanya sedikit pemasok untuk produk tertentu
  • Tidak ada produk pengganti
  • Produk tersebut sangat penting bagi konsumen

Persaingan diantara para pesaing (Rivalry among the existing players)

Pasar yang super-kompetitif dapat terjadi karena beberapa faktor diantarnya:
  • Tidak ada pemain utama dalam suatu industri
  • Terdapat perbedaan yang kecil antara produk atau jasa layanan kompetitor
  • Perusahaan hanya dapat berkembang dengan “mencuri” pelanggan dari kompetitor.